Pendaftaran Sekolah Tinggi Filsafat Theologi (STFT) 2023-2024
SEJARAH SEKOLAH TINGGI FILSAFAT THEOLOGI
Sekolah Tinggi Filsafat Theologi (STFT) Jakarta, sebelumnya Sekolah Tinggi Teologi (STT) Jakarta, adalah sebuah sekolah tinggi teologi Kristen yang berlokasi di Jakarta, Indonesia. Resmi berdiri sejak tahun 1934 sebagai Hoogere Theologische School (HTS) di Bogor (Buitenzorg), STFTJ adalah lembaga pusat pendidikan teologi pertama sekaligus perguruan tinggi swasta tertua di Indonesia.
Sekolah ini didirikan untuk menjawab visi yang dilontarkan oleh H. Kraemer pada akhir tahun 1920-an, sebagai suatu upaya mempersiapkan pendeta-pendeta di Indonesia. Menurut Kraemer, harus ada suatu orientasi baru dalam pendidikan teologi. Orang Indonesia tidak boleh dididik untuk hanya menjadi pembantu atau penolong pendeta atau zendeling Belanda. Pada tahun 1936 sekolah ini dipindahkan ke Jakarta, kemudian pada tahun 1954 namanya berubah menjadi Sekolah Tinggi Teologi Jakarta. STT Jakarta lahir sebagai suatu lembaga pendidikan tinggi yang berusaha untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Prof. Dr. Mulller Kruger, rektor STT Jakarta (rektor pertama adalah Dr. J.R. Slottemaker de Bruine), pada tahun itu juga memperkenalkan apa yang disebut theologia in loco, teologi yang diharapkan tidak asing bagi Indonesia dan dapat berbuah bagi Gereja-gereja di Indonesia. Pada waktu itu masa pendidikan berlangsung enam tahun dan diharapkan dapat menghasilkan pendeta berbangsa Indonesia dalam waktu yang sesingkat mungkin dan hasil sebaik mungkin.
Antara tahun 1942-1945, pada masa pendudukan Jepang, dosen-dosen HTS ini ditawan dan perkuliahan pun terhenti. Akibatnya, sekolah terpaksa ditutup. Ketika dibuka kembali pada tahun 1946, sangat dirasakan kebutuhan untuk mendidik sebanyak mungkin tenaga Indonesia dalam waktu yang singkat, untuk pelayanan gereja-gereja pada masa depan. Oleh karena itu, program pendidikan pun diarahkan untuk menghasilkan tenaga-tenaga profesional di bidang teologi yang berwawasan ekumenis.
Ketika Republik Indonesia diproklamasikan pada 17 Agustus 1945, HTS dikembangkan menjadi suatu lembaga pendidikan teologi yang sepenuhnya setaraf dengan pendidikan universitas. Pada 27 September 1954 nama HTS diubah menjadi Sekolah Tinggi Teologi Jakarta, dan tanggal tersebut diambil menjadi tanggal peringatan berdirinya STT Jakarta. Sejak 27 September 1954, untuk pertama kalinya ijazah SMA dituntut sebagai syarat masuk ke STT Jakarta. Selain itu, sifat ekumenis sekolah ini menjadi semakin jelas menurut gereja-gereja di Indonesia, yang ditandai dengan pergantian jabatan rektor secara bergiliran oleh dosen-dosen Indonesia.
Pada tahun 1958, STT Jakarta membuka program studi lanjutannya sendiri, dan sejak 1966 juga mengembangkan program studi lanjutan South East Asia Graduate School of Theology (SEAGST), dalam rangka konsorsium Sekolah-sekolah Teologi di Asia Tenggara yang berhasil mengalihkan arus studi lanjutan ke kawasan Asia sendiri.
PENDAFTARAN SEKOLAH TINGGI FILSAFAT THEOLOGI
Jadwal Pendaftaran Gelombang 1
- Waktu Pendaftaran : s.d 2 Juni 2023
- Waktu Pelaksanaan USM : 13-14 Juni 2023 (online)
- Pengumuman Kelulusan : 23 Juni 2023
- Registrasi Ulang : 5 Agustus 2023
Jadwal Pendaftaran Gelombang 2
- Waktu Pendaftaran : s.d 23 Juli 2023
- Waktu Pelaksanaan USM : 31 Juli 2023 (onsite – kampus STFT Jakarta)
- Pengumuman Kelulusan : 31 Juli 2023
- Registrasi Ulang : 5 Agustus 2023
Syarat Pendaftaran
- Mengisi formulir (diperoleh GRATIS di Bagian Administrasi Akademik STFT Jakarta (STT Jakarta)
- Surat keterangan duduk di kelas III SMU/SMK (bagi yang belum lulus UAN);
- Dua (2) lembar fotokopi ijazah terakhir dan NEM yang telah dilegalisir;
- Informasi Akademis (kartu hasil studi semester akhir) bagi calon mahasiswa yang pernah menjalani studi di sekolah lain;
- Dua (2) lembar fotokopi ijazah terakhir dan transkrip akademik yang telah dilegalisir (bagi lulusan sarjana non teologi – PT asal sudah terakreditasi);
- Satu (1) set fotokopi rapor dari kelas X sampai XII SMA/SMK yang telah dilegalisir
- Lima (5) lembar pasfoto terbaru, ukuran 2×3 (hitam putih) + satu (1) lembar ukuran 4×6 (berwarna);
- Satu (1) lembar fotokopi KTP dan satu (1) lembar fotokopi Kartu Keluarga (KK);
- Membayar biaya ujian masuk dan biaya psikotest;
- Surat rekomendasi dari gereja (formulir C, ada di formulir pendaftaran).
- Menyerahkan hasil TPIU